Broken Heart atau
patah hati adalah dua kata yang tidak bisa lepas dari seorang remaja, usia
remaja yang kita tahu tidak pernah lepas
dari kata “Cinta” tanpa mereka ketahui apa itu cinta. Pada masa remaja, cewek
ataupun cowok mereka hanya membutuhkan perhatian satu sama lain dari lawan
jenis mereka, sehingga mereka terlibat dalam hal percintaan yang akhirnya berujung
dengan kata “patah hati/broken heart”.
Tidak hanya
remaja, dewasa pun merasakan hal yang sama bedanya saat dewasa mereka kecewa
dengan harapan mereka sendiri kepada pasangannya sehingga menimbulkan rasa
patah hati. Patah hati sesuatu yang sangat tidak menyenangkan dimana kita harus
bangkit langi dari sebuah kekecewaan.
Biasanya patah
hati tidak hanya melukai perasaan saja tetapi juga pada kondisi fisik dan
psikologis seseorang. Mungkin kamu tidak menyadari hal tersebut. Oleh karena
itu inilah yang dirasakan oleh seseorang ketika sedang patah hati.
Kondisi fisik, Tubuh merasa sakit secara tidak langsung otak
mengirim sinyal ke hati sehingga kamu merasa sakit, melainkan seluruh tubuhmu
juga ikut sakit menurut Naomi Eisenbuerger, Ph.D mengatakan bahwa saat seseorang
mengalami patah hati, seluruh bagian tubuh juga akan merasa sakit. Hal ini
karena otak dan perasaan memiliki peranan penting dalam menentukan kesehatan
kala orang itu bahagia atau sedih.
Perubahan berat
badan, dalam hal patah hati banyak cara yang dilakukan oleh seseorang ada yang
melampiaskannya dengan makan yang sangat banyak bahkan ada yang tidak makan
sama sekali. Jika melampiaskannya dengan banyak makan maka badan akan menjadi
gemuk namun jika maka badan akan menjadi kurus. Pilihan ini tidak hanya
kehilangan berat badan tetapi juga masalah kesehatan pada pencernaan.
Kondisi psikologis
yaitu berkurangnya semangat, patah hati bukanlah keadaan yang menyenangkan.
Kamu akan merasakan sedih, murung dan merasakan tidak semangat untuk melakukan
apapun. Hidup terasa lebih berat dan kamu merasa seolah-olah ingin mati saja.
Sebuah studi mengatakan bahwa saat patah hati otak seseorang akan dipenuhi
dengan hormon kortisol dan epinerfin yang ternyata adalah pemicu stress. Beda
saat jatuh cinta, otak dipenuhi dengan dopamine dan oksitosin yaitu hormon
pemicu kebahagiaan dan semangat.
Depresi karena
otak dipenuhi hormon pemicu stress seseorang bisa terkena deprsesi. Sehingga
banyak orang yang patah hati mereka lebih memilih untuk menyendiri, diam dan
berteman dengan kesepian. Psikologi dari Northwen University mengatakan bahwa
seseorang cenderung merasa tertekan dan bertanya-tanya mengenai jati dirinya
saat sedang patah hati. Tak jarang orang yang bertanya-tanya tentang jati
dirinya dan ia tidak dapat untuk mengendalikannya dengan baik tak jarang mereka
akan menyakiti dan membenci diri mereka sendiri.
Itulah yang tubuh
dan jiwa rasakan saat patah hati. Ketika kamu patah hati usahakan untuk tidak
sendiri cobalah mencari kebahagiaanmu atau berkumpul dengan orang-orang
terdekatmu sehingga kesedihan yang kamu rasakan dapat teratasi. Tak jarang
mereka yang patah hati karena cinta dengan mudahnya mengakhiri hidup mereka
tanpa pernah berfikir panjang. Orang yang patah hati kewarasan mereka tidak
stabil jika mereka tidak dapat mengendalikannya. Berusahalah untuk melawan rasa
sakitmu. Memang susah, namun kamu harus mencoba untuk bangkit dari rasa sakit
mu.
Patah hati memang
menyakitkan. Namun, saat itulah kamu dipisahkan dengan orang yang tidak tepat
untukmu. Bangkitlah dari rasa sakit mu, perencanakan hidupmu lagi yang lebih
baik dari hari ini. Lakukan hal-hal yang nantinya yang akan membesarkan namamu
hingga suatu hari nanti kau akan mengetawakan rasa sakit yang tengah kau
rasakan saat ini.
No comments:
Post a Comment