Saat ku buka pintumu di subuh itu
Terhirup sepi menyeruak dalam kalbu
Menggenang rindu di hamparan sajadahmu
Basahi sujudku yg sendiri terbawa sendu
Terhirup sepi menyeruak dalam kalbu
Menggenang rindu di hamparan sajadahmu
Basahi sujudku yg sendiri terbawa sendu
Biar tak merdu ku lantunkan
ayat-ayat suci
Bersama dzikir ku yakin kau dengar pasti
Ku harap akan dapat sedikit mengobati
Rasa rindumu yg telah berkarat sepi
Bersama dzikir ku yakin kau dengar pasti
Ku harap akan dapat sedikit mengobati
Rasa rindumu yg telah berkarat sepi
Masjid kecil dengan pintu-pintu
berukir
Pada mimbarmu da’wahku segera berakhir
Resahku kini bawa rindumu dalam syair
Buah renungan di sebuah desa di tepi air
Pada mimbarmu da’wahku segera berakhir
Resahku kini bawa rindumu dalam syair
Buah renungan di sebuah desa di tepi air
Esok bila ku telah menjauh dari desa
ini
Kan ku tatap kubahmu yang pancarkan sunyi
Sembari memanjatkan do’a pada Ilahi
Semoga pencintamu kelak datang berganti.
Kan ku tatap kubahmu yang pancarkan sunyi
Sembari memanjatkan do’a pada Ilahi
Semoga pencintamu kelak datang berganti.
(Orin Anda Riska/ Mahasiswi Jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris IAIN Bukittinggi)
No comments:
Post a Comment